Pagi ini aku dibangunkan oleh kicauan burung yang merdu, angin pagi yang dingin hingga menusuk tulang, serta bunyi alarm wekerku yang nyaring. Aku beranjak dari tempat tidurku dan berjalan ke arah kamar mandi sembari mengambil handuk yang ku gantungkan di jemuran kecil dikamarku. Aku Lea Farsyta, seorang siswi disalah satu universitas terbaik dikotaku.
****
Setelah siap dengan pakaian dan barang bawaanku, aku segera turun keruang makan untuk sarapan dengan keluargaku. Ayah, Bunda, dan Adikku, Iqbal Ramadhan telah sarapan. Aku menaruh tas ku di sofa depan tv, dan duduk disebelah ale (panggilanku untuk iqbal). "Ma, hari ini Lea pulang telat. Ada persiapan yang harus Lea siapkan untuk pentas akhir tahun nanti." jelasku pada Mama. "Ya sudah, hati-hati anti kamu pulangnya. Kabari mama jika sudah mau pulang." jawab Mama. "Okay, Ma" Jawabku dan melanjutkan sarapanku. Tepat pukul 06.15 aku dan ale berangkat. Ya, setiap pagi memang aku dan adikku berangkat bersama. Karena baru 2minggu yang lalu supir kami berhenti kerja karena ada masalah keluarga.
***
Akhirnya aku sampai di kampusku. Mata kuliah pertama di hari ini adalah yang paling membosankan. Aku tak segera masuk ke dalam kelasku, namun berbelok ke kantin. Aku menghampiri teman-temanku, Fafa, Aldy, dan Bastian. "Halo, Lea" sapa Bastian padaku. "Halo juga, Bas" jawabku sambil tersenyum. Fafa&Aldy adalah sepasang kekasih dan tentu saja teman-temanku juga. Jadi tak heran jika mereka selalu berdua jika kemana-mana. Aku&Bastian pun memang sedang tahap 'pendekatan'. Aldy lah yang menjodohkanku dengan Bastian.
***
Aku duduk bersebelahan dengan Bastian, sedangkan Aldy dan Fafa berbeda jurusan dengan kami. Sepanjang pembelajaran berjalan, kami masing-masing fokus sendiri. Setelah dosen selesai menjelaskan, aku dan Bastian pun izin keluar karena kelas sudah selesai.
***
Sudah hampir 30 menit aku menunggu adikku di depan gerbang sekolahnya. Pasalnya hari ini ia janji menemaniku ke toko buku. Namun orang yang ku tunggu tak kunjung datang. Ponselnya pun tak bisa dihubungi. Akhirnya aku pun masuk ke lingkungan sekolahnya. Hingga saat aku melewati sebuah ruangan seperti studio musik, aku mendengan suara yang tak asing untukku. Aku mengintip dari kaca yang ada di pintu tersebut. Ah.. Benar saja. Iqbal adikku tengah bernyanyi solo didepan seorang gadis cantik, berkerudung. Karena tak mau menganggu mereka aku pun kembali kemobilku.
****
Sepulangnya aku dan ale dari toko buku. Aku langsung menanyakan kepadanya tentang kejadian tadi. Dan benar saja, ternyata ia menembak seorang temannya tad. Aku pun tertawa dan bahagia. Ternyata adikku yang satu ini sudah mula mengerti tentang 'cinta'. Saat sdg berbincang dgn ale, ponselku bergetar tanda panggilan masuk. Bastian..nama itulah yang tertera dilayar ponselku.
***
Aku dan ale menunggu Bastian dan adiknya disebuah taman. Dan benar saja, tak lama kedua orang itu muncul. Aku menyuruh ale membelikan minum di supermarket. Begitupun Babas pada adiknya.
****
"Lea, maukah kau jadi kekasihku?" ucap Bastian. "Ya, tentu saja aku mau. Sudah lama kita bersama, dan inilah yang selama ini aku tunggu" jawabku. "Trimakasih, Lea. Aku janji akan menjagamu selama ragak kuat" jawab Bastian. Bastian mendekat kearahku dan memelukku dengan erat. Tanganku melingkar pada lehernya. Pelukan sayang dari orang yang aku sayang.
***
Dari jauh terlihat dua anak yang sepertinya aku dan Bastian kenal. Ternyata mereka adik-adik kami. Dan saat aku melihat adiknya Bastian.. Dia kekasihnya ale. Yang tadi ia tembak disekolah. Entah ini sebuah kebetulan ataumemang sudah ada yang ngatur. Entahlah.. Aku hanya bersyukur bersama dengan orang-orang yang aku sayang.
By: Lulu Firdausi (@LuluuFS)
NO COPY PASTE! HARGAI KARYA ORANG!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar