Lulu Firdausi

SHARING IS CARING

Senin, 19 Maret 2012

Cerpen 2

Sudah 3tahun lamanya aku menjalin kasih dengan Bastian. Hingga sampai saat ini pun hubungan kami masih baik-baik saja. Namun berbeda dengan hari ini. Tepatnya hari ini hari wisudaku dan Bastian. Kami telah lulus dari kampus kami. Dan hari in puncak perpisahan. Sebenarnya kita masih bisa bertemu walau sudah lulus, tapi untukku dan Bastian tentu saja tidak. Pasalnya Bastian akan melanjutkan pendidikannya di Kota Pelajar, Yogyakarta.
***
Aku sudah rapi dengan pakaian wisudaku, dengan balutan kerudung biru favoritku. Aku berjalan memasuki gedung wisuda dengan Ayah dan Bunda. Kami duduk di barisan ke-dua dari depan. Dan Bastian serta orang tuanya di depan kami. Ia terlihat tampan dengan jubah wisudanya, serta rambutnya yang baru saja ia cukur kemarin menambah ketampanannya. Ia menoleh padaku dan tersenyum. Andai saja aku bisa melihat senyuman ini terus menerus.
****
Acara sudah selesai. Para wisudawan kehalaman untuk berfoto bersama sebagai kenang-kenangan. Bastian merangkulku saat kami berfoto berdua. Dan memelukku dari atas saat kami berfoto dengan kelas kami. Setelah itu, bastian memberikanku sepucuk surat. "Bacalah, jika kau sudah sampai dirumah" jelas Bastian memberitahuku.
***
Aku membuka surat itu sambil memeluk boneka Angry Birds kesayanganku, warna merah.
Aku terkejut membaca isi surat tersebut. Perlahan air mataku turun dan menetes pada surat tersebut. Tintanya sedikit luntur karena Babas menulis dengan spidol.
***
Aku sedang menunggu pesawatku take off di bandara Soetta. Sejak membaca surat Bastian kemarin malam, hatiku tak bisa tenang dibuatnya. 15menit kemudian pesawat take off.
***
Aku berjalan di koridor rumah sakit di Yogya. Aku mencari sebuah ruang inap. Namun tak kunjung aku menemukannya. Hingga aku menabrak seseorang yang ada didepanku. "Maaf, saya tidak sengaja" ucapku sebisanya. Namun saat aku lihat wajah orang tersebut aku terkejut. "Bastian?" tanyaku meyakinkan. "Maaf, kau salah orang. Aku Aldi, kembaran Bastian." jelas pemuda itu.
***
aku memasuki sebuah ruangan. Diruangan tersebut terlihat seseorang yang aku sayang terkujur lemas tak berdaya ditempat tidur. Aku menghampirinya. "kenapa kau tak jujur padaku tentang penyakitmu? Kenapa Bas?" ucapku sambil terisak. "Kau tau? Selama ini aku tak menyembunyikan apapun darimu. Tapi ada apa dengan kau?kenapa kau tega padaku?" lanjutku. "Kalau saja kemarin aku sadar yang datang kepesta wisuda bukan kau, aku akan menyusulmu dari kemarin, Bas!"ucapku. Aku terus berbicara pada Bastian. Walaupun ia belum tentu dengar apa yg aku ucapkan. Tak lama kemudian doketr dtg, dan aku digandeng Aldi utk keluar. "Sebenarnya, dari sebulan yang lalu yg bersamamu itu aku. Bastian memintaku utk menggantikannya sampai wisuda. Karena ia tau ia tak cukup kuat untuk menjagamu dgn keadaan seperti ini. Namun lama-lama aku tak tega membohongimu dengan cara seperti itu." Jelas Aldi padaku. Tangisanku menjadi-jadi mendengar pengakuan Aldi. Tiba-tiba dokter dan suster keluar sambil membawa Bastian. Mereka membawanya ke ruang UGD. Aku dan Aldi mengikuti dari belakang, dan kami menunggu Bastian didepan ruang UGD. Tak lama kemudian, dokter keluar. Aku menghampirinya "Bagaimana keadaannya dok?"tanyaku. Dokter tak langsung menjawab, dari raut wajahnya menggambarkan kesedihan dan kekecewaan. Dan akhirnya ia menggeleng dan berkata "Kami sudah melakukan semampu kami, tapi tuhan berkehndak lain. Maafkan saya." Aku lemas mendengar penjelasan dokter, aku pun memasuki ruang UGD dan memeluk Bastian. Aku belum cukup kuat untuk ditinggalnya. Ditangan Bastian ada sepucuk surat. Aku dan Aldi pun membacanya. 'Aldi, Lea. Ungkin saat kalian baca surat ini aku sudah tidak ada. tapi ingatlah aku tetap ada dihati kalian sebagai malaikat penjaga. Aku tak mau basa-basi lagi. Untukmu Aldi, aku percaya padamu. Aku minta tolong gantikan posisiku di Lea. Kalau perlu kau harus menjadi suaminya kelas. Untukmu Lea, kau harus melepasku pergi dan bahagialah bersama aldi' -Isi surat Bastian
***
Pagi ini aku dan Aldi berkunjung ke makan Bastian. Kami membawakan bunga untuknya. "Bas, gimana kabarmu?semoga kau tenang disana. Aku hanya inging memberitahumu, Lea sedang mengandung anak kita. Kelak ia akan secantik ibunya."Ucap Aldi. "Bas, sekarang aku bahagia dengan Aldi. Kelak ia akan menjadi bapak yg baik untuk anakku. Tapi ingatlah, kau yg terbaik untukku sampai kapan pun. -END-

BY: Lulu Firdausi (@LuluuFS)
NO COPY PASTE! HARGAI KARYA ORANG LAIN!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar