Lulu Firdausi

SHARING IS CARING

Minggu, 13 Mei 2012

Sebuah cinta dalam persahabatan

Tulisan ini aku persembahkan untuk sahabat-sahabat terbaik di masa SMP:-)
 - Cucu Cahyani
 - Elfina Nur Arofah
 - Febby Fadhillah Agustin
 - Fenny Fauziah Agustin
 - Ilsya Bella
 - Novida Fauziyyah
 - Ulfah Khairunnisa
 - Tia Setiati
 - Nur Riska Triandini

 Kalian tau, gimana perasaan aku saat kita lulus? kita akan masuk SMA yang berbeda, kita akan terpisah, tak ada lagi canda dan tawa yang aku dengar dari kalian, tidak ada lagi keusilan yang kalian lakukan lagi. kalian ingat saat kita mengambil SKHUN disekolah? tepatnya hari Kamis. kalian bilang ke aku "Ule jangan pindah, sekolah disini aja biar bareng-bareng lagi" Kalian berbicara itu sambil memelukku dan kita meneteskan air mata. Kalian ingat semua kenangan-kenangan yang lalui dulu? Apakah kalian lupa? Apakah kalian tega melupakan semua kenangan itu? Kalian semua berarti bagi aku. kalian ingat saat aku nangis gara-gara taher? kalian yang selalu ada disaat aku senang maupun sedih. Dulu kita suka bikin seblak basah bareng, ke vertex bareng, main bareng, nangis pun bareng. Kalian tau? banyak yang bilang sama aku kalau persahabatan kita bukan hanya karna kita satu organisasi. kita sudah seperti keluarga sendiri. Jujur, aku kangen kalian. kangen semua kenangan kita dulu:') Jangan lupain lagu kita ya,

Roulette- Aku Jatuh Cinta :D

 awalnya ku tak mengerti apa yang sedang kurasakan
segalanya berubah dan rasa rindu itu pun ada
 sejak kau hadir di setiap malam dan tidurku
aku tau sesuatu sedang terjadi padaku   
Sudah sekian lama kualami pedih putus cinta 

Dan mulai terbiasa hidup sendiri tanpa asmara
Dan hadirmu membawa cinta sembuhkan lukaku
Kau berbeda dari yang kukira

[chorus]

 
Aku jatuh cinta kepada dirinya
Sunguh sungguh cinta oh apa adanya
Tak pernah kuragu namun tetap slalu menunggu
Sungguh aku jatuh cinta kepadanya

Coba coba dengarkan apa yang ingin aku katakan

Yang slama ini sungguh telah lama terpendam
Aku tak percaya membuatku tak berdaya
Tuk ungkapkan apa yang kurasa 

[chorus]


Aku jatuh cinta kepada dirinya
Sunguh sungguh cinta oh apa adanya
Tak pernah kuragu namun tetap slalu menunggu
Sungguh aku jatuh cinta kepadanya



Kadang aku cemburu, kadang aku gelisah

Seringnya ku tak tentu lalui hariku
Tak dapat kupungkiri hatiku yang terdalam
Betapa aku jatuh cinta kepadanya….



You are my best friend until whenever. although you may have forgotten about me, but I would still love to you :') 



Sebuah kotak musik

Sudah dua bulan keluarga Fitri tidak berkomunikasi dengan keluarga Firda sahabat Fitri dari SD, sejak tragedi itu keluarga Fitri dan keluarga Firda jarang bertemu . Firda menjadi pendiam dan sangat takut jika pergi naik bus, sementara Fitri masih koma di rumah sakit sejak kejadian itu Fitri belum siuman sampai sekarang. Liburan yang lalu Fitri mengajak Firda pergi ke puncak, “ Firda ayo kita pergi ke puncak kan mumpung liburan nya selama seminggu, gimana mau nggak?” ajak Fitri dengan nada suara agak manja. “ya Aku sih mau aja tapi, orang tua ku gimana apakah mereka mau ngijinnin Aku?” jawa Firda denganagak ragu-ragu. Lalu Fitri dan Firda pulang, saat malam Firda mengirim kan pesan singkat di telefon gengam Fitriyang isinya “ Fit,kayak nya Aku gak bisa ikut dech soalnya orang tua ku nggak ngebolehin”. Akhirnya Fitri datang ke rumah Firda sambil meminta ijin langsung ke orang tua nya, Setelah lama Fitri berdebat dengan orang tua Firda akhirnya Firda di ijinkan asal mereka bisa menjaga diri mereka dan selalu berdo’a. Hari yang di nantikan pun tiba, Fitri dan Firda sudah bersiap-siap di terminal bus entah kenapa hati Fitri merasa gelisah, Fitri mersa ada yang aneh pada saat perjalanan mereka nanti, dia langsung teringat dengan kotak musik kecil yang Fitri beli dari pasar kemarin, “Firda,ini kotak musik kecil yang Aku punya, tolong kamu bawa ya, Aku takut kalau nanti kotak musik kecil itu hilang, karna benda itu sangat berharga bagi ku” kata Fitri sambil memeberikan kotak musik kecil itu kepada Firda. Firda pun mau menerima benda itu, bus pun telah datang Fitri dan Firda segera mencari tempat duduk, awal nya Firda memilih untuk duduk di depan dengan Fitri tapi Fitri memilih untuk duduk di urutan empat ke belakang dengan Firda. Selama perjalan ke puncak Firda tertidur dengan pulas, sebalik nya FItri tidak dapat tidur dengan tenang, entah berapa kali Fitri terbangun dari tidur nya sambil merasa gelisah lalu Fitri memberi kan jaket yang ia kenakan kepada Firda yang sedang tertidur dengan pulas. Setelah tiga jam akhirnya mereka sampai ke puncak, Firda dan Fitri langsung turun dari bus kemudian mereka berdua berfoto-foto di semua tempat yang mereka temui. Setelah mereka puas melihat-lihat mereka akhirnya kembali ke bus, saat di bus, hati Fitri selalu gelisah, Firda yang melihat Fitri mondar-mandir “Fit, kamu kenapa kugk Aku liat dari tadi kamu selalu gelisah kan sebebtar lagi kita pulang kita hanya tinggal menunggu penumpang yang lain kembali” kata Firda yang sedari tadi agak cemas dengan Fitri yang diam saja, saat semua penumpang yang lain sudah kembali ke bus, Firda dan Fitri masuk kedalam bus. Dalam perjalanan hujan turun dengan lebat Firda selalu menggandeng tangan Fitri karna dia takut, “ Firda tenang aja kita akan baik-baik aja kugk Aku akan selalu jagain kamu tenang aja”kata Fitri sedikit menghibur Firda. Tiba-tiba aja bus yang mereka tumpangi sedikit agak kurang seimbang sehingga jalan nya menjadi oleng ke kanan dan ke kiri. Semua penumpang menjadi panik, Firda juga ikut menjadi panik namun Fitri berusaha untuk menenangkan sahabat nya itu, Fitri teringat pada boneka yang di bawa nya lalu diberikan nya boneka itu kepada Firda “ Firda kamu dekatkan boneka ini ke kepala kamu ya supaya kepala kamu tidak terbentut jendela nanti” , “tapi kamu gimana boneka ini kan cuman ada satu terus kamu pakai apa?” , “sudah tenang aja yang penting kamu selamat kan Aku udah janji ma orang tua mu kalau Aku akan menjaga kamu dan membawa kamu pulang dengan selamat”. Firda dan Fitri akhirnya menyadari bahwa bus itu akan terjungkil karna menghantam trotoar dan menabrak sebuah pertokoan yang sedang agak ramai. Bus itu berguling cukup jauh membuat Firda , Fitri dan para penumpang nya tidak bisa keluar dari bus, bus itu pun berhenti berguling Setelah berhenti Firda merasa bahwa dia sama sekali tidak terluka parah , hanya mengalami patah lengan ajha “Fit,Fitri kamu di mana kamu nggak apa-apa kan?” Firda sangat terkejut saat melihat Fitri terjepit di antara kursi dan dia hanya bisa merintih kesakitan. Firda berusaha menghampiri sahabat nya itu “Fit, kamu nggak apa-apakan kamu jangan tinggalin Aku sendirian donk Aku takut nih” kata Firda sambil mengenggam tangan Fitri, Fitri hanya tersenyum lalu berkata, “tenang aja Aku akan selalu ada di sini, di samping mu, di hati mu”. Saat itu Firda menangis karna melihat sahabat nya berjuang untuk bisa bertahan sampai ada pertolongan yang datang mencari mereka. Lalu Fitri seperti merintih kesakitan “Firda, Aku udah nggak kuat lagi. Sakit rasanya semua badan ku ini, Aku sama sekali tidak bisa menggerakkan kaki ku ini” kata Fitri sambil menahan rasa sakit karna terjepit di antara kursi. Firda berusaha menyingkirkan kursi yang menjepit Fitri. Namun usaha Firda sia-sia secara tiba-tiba Fitri tak sadarkan diri, Firda lantas panik dan terkejut. “Fit, kamu bangun donk kamu jangan tinggalin Aku sendirian di sini Aku takut banget, ayo kamu bangun donk Fit,”. Lalu Firda teringat dengan kotak musik kecil yang diberikan Fitri kepada nya, lalu Firda mencobe untuk menggoyangkan kotak musik agar ada seseorang yang menolong mereka berdua. Saat itu ada suara sirine ambulan dan beberapa suara orang mengangkut reruntuhan, setelah lama menunggu akhirnya Firda dan Fitri pun di temukan dan langsung di bawa ke rumah sakit. Setelah kejadian itu Firda merasa bersalah dan truma jika naik bus, keluarga Firda juga merasa bersalah karna kecelakaan itu Fitri jadi koma. Akhirnya keluarga Firda memutuskan untuk menjenguk Fitri yang sedang di rumah sakit, setelah satu jam mereka pun sampai. Mereka langsung menuju ke kamar Fitri “om,tante gimana keadaan Fitri” keluarga Fitri hanya terdiam, lalu mama Fitri memberikan sebuah surat kapada Firda. Firda penasaran isi dari surat itu, namun mama Fitri menyuruh nya untuk membaca nya saat pulang nanti. Akhirnya keluarga Firda pulang, Firda langsung berlari ke kamar nya dan membaca surat yang di berikan mama nya Fitri. Firda saat kamu membaca surat ini kamu pasti ada di kamar dan kamu tau nggak dulu Aku sudah bersumpah bahwa Aku akan selalu menjaga kamu walau pun Aku harus mempertaruhkan, sebenarnya saat kita liburan ke puncak waktu itu Aku sudah mempunyai firasat saat kita dlm perjalanan. Mungkin kamu merasa aneh Aku memberikan kotak musik kecil dan boneka itu kepada kamu, itu ku lakukan supaya kepala kamu tidak terbentur keras ke jendela saat kecelakaan itu dan kamu bisa meminta pertolongan dengan membunyikan kotak musik itu, sebelum kecelakaan itu Aku menulis surat ini saat kamu tidur dengan sangat nyenyak, Aku sangat menyayangi mu Firda, Aku sudah menganggap kamu sebagai saudara ku sendiri jadi jika kamu sampai teluka Aku akan menyalahkan diri ku sendiri. Karna Aku sudah berjanji kepada orang tua mu kalau Aku akan terus menjaga kamu. Aku minta maaf kalau Aku tidak bisa menjaga kamu dengan baik. Jadi kamu nggak usah sedih karna Aku akan selalu ada di sampingmu, di hati mu dan Aku akan menjadi teman dalam mimpi mu”. Salam dari sahabat yang selalu menyayangi mu Fitri Setelah membaca surat itu Firda menangis, “Fit, kenapa kamu tinggalin Aku kamu kan janji nggak akan pernah ninggalin Aku, kenapa kamu bohong sama Aku” Firda terus menangis sambil memandangi foto Fitri dengan Firda, Firda pun teringat masa-masa indah saat bersama Fitri, Entah secara tak sengaja foto itu terjatuh dan pecah, Perasaan Firda jadi tak enak . Tiba-tiba telfon Firda berdering Firda segera mengangkat telfon itu “ halo… ini siapa ya? Owh ya saya Firda ada apa?,tidak mungkin anda pasti bohong kan?” mendengar itu Firda langsung pergi ke rumah sakit. Di sana sudah ada teman-teman dekat Firda dan Fitri, “om,tante kabar itu bohong kan tante,Fitri nggak mungkin sudah tiada kan, itu semua bohong kan?” Firda terus menanyakan hal itu. lalu ayah Fiti memeluk Firda. Firda tak bisa menahan tangis nya lagi. Esok pagi nya jasad Fitri di makamkan dekat makam nenek Fitri. Firda pun ikut mengantar kan Fitri ke tempat peristirahatan nya yang terakhir, Firda tak kuasa menahan tangis nya lagi. Firda sangat kehilangan Fitri, Firda pun mengembalikan kotak musik kecil yang diberikan Fitri pada nya, “Fit,ini kotak musik yang kamu kasih ke aku, kamu bilang ini sangat berarti banget buat kamu jadi Aku mau kembalikan lagi ke kamu”. Setelah itu kelurga Fitri dan keluarga Firda pulang. “Fitri Aku akan selalu mengingat kamu,karna kamu Aku masih bisa melihat dunia ini Aku sangat berterima kasih dan berutang nyawa padamu, karna Aku, kamu telah pergi secepat itu. By: @LuluuFS